MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK SN1
Halooo
Sobat Mileniall!!
Kita berjumpa lagi di blog Kimia Organik II ini yang
akan membahas tentang “Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik SN1”.
Reaksi substitusi nukleofilik yang menggunakan mekanisme SN1 terjadi
dalam dua tahap. Pada langkah pertama, ikatan antara atom karbon dan gugus
lepas putus, menghasilkan karbokation, yang paling umum yaitu gugus lepas
anion. Pada langkah kedua, karbokation bereaksi dengan nukleofil untuk
membentuk produk substitusi.
Pembentukan karbokation merupakan laju lambat atau
faktor penentu kecepatan. Pada langkah selanjutnya, ikatan antara nukleofil dan
karbokation terbentuk dengan sangat cepat. Karena pada tahap ini reaksi yang
terjadi lambat dan hanya melibatkan substrat, reaksinya yaitu molekul tunggal
(uni molekul). Karena hanya substrat yang berada dalam keadaan transisi, laju
reaksi hanya bergantung pada konsentrasinya, bukan pada konsentrasi nukleofil.
Gambar 7.2 menunjukkan diagram energi
yang menguraikan laju reaksi yang terjadi dengan mekanisme SN1. Laju
reaksi mencerminkan energi aktivasi yang dibutuhkan untuk membentuk zat antara
karbokation. Energi aktivasi ini diperlukan untuk langkah 2, penambahan
nukleofil ke karbokation yang jauh lebih kecil membuat proses langkah 2 sangat cepat. Adapun laju
langkah 2 ini tidak berpengaruh pada laju reaksi keseluruhan.
Gambar 7.2 . Energi Aktivasi
dan Reaksi SN1
Reaksi
2-bromo-2-metilpropana terjadi dalam dua langkah dengan pembentukan karbokation
antara. Ini terbentuk dalam langkah penentu laju, yang tidak melibatkan
nukleofil. Pada langkah cepat kedua, karbokation bereaksi dengan nukleofil
seperti air untuk membentuk produk.
Laju reaksi SN1 menurun dalam
urutan 3° > 2° > 1°, yang merupakan kebalikan dari urutan yang
diamati dalam reaksi SN2. Reaktivitas relatif haloalkana
dalam reaksi SN1 sesuai dengan stabilitas relatif zat
antara karbokation yang terbentuk selama reaksi. Kita ingat bahwa urutan
stabilitas karbokation adalah
tersier > sekunder > primer.
Karbokation tersier terbentuk lebih cepat daripada karbokation sekunder yang
kurang stabil, yang pada gilirannya terbentuk jauh lebih cepat daripada
karbokation primer yang sangat tidak stabil. Namun, mekanisme SN1
juga disukai oleh karbokation primer yang distabilkan oleh resonansi seperti
benzil dan alil.
Berbeda dengan reaksi SN2 di
pusat stereogenik, yang terjadi dengan inversi konfigurasi, reaksi SN1
menghasilkan campuran rasemat enansiomer yang tidak memiliki rotasi
optik. Misalnya, (S) -3-bromo-3-metilheksana bereaksi dengan air
menghasilkan campuran rasemat 3-metil-3-heksanol. Reaksi terjadi melalui
perantara karbokation akiral dengan bidang simetri ( Gambar 7.4 ). Bidang
kesimetrian antara karbokation memungkinkan nukleofil menyerang dengan sama
baiknya dari kedua sisi. Produk tersebut kemudian merupakan campuran
rasemat enansiomer. Jadi, substrat kiral kehilangan kiral dalam reaksi yang
terjadi dengan mekanisme SN1.
Gambar 7.3 .Efek Stereokimia dalam Reaksi SN1
Bahan awal kiral, (S) -3-metil-3-bromoheksana, bereaksi dengan air menghasilkan karbokation tersier. Bahan antara ini planar dan dapat diserang oleh air baik dari sisi atas maupun bawah untuk menghasilkan produk campuran rasemat. Reaksi berlangsung melalui mekanisme SN1.
PERMASALAHAN :
- Mengapa ikatan antara nukleofil dan karbokation terbentuk dengan sangat cepat pada mekanisme reaksi substitusi nukleofilik SN1 ini?
- Pada reaksi SN2 secara khusus menghasilkan inversi stereokimia di pusat karbon elektrofilik. Namun, bagaimana dengan hasil stereokimia dari reaksi SN1?
- Jelaskan 2 tahap reaksi substitusi nukleofilik yang menggunakan mekanisme SN1 ini!
baiklah perkenalkan nama saya Zainuddin Azhim Nim A1C119007 akan mencoba menjawab permasalahan no 3
BalasHapusPada langkah pertama, ikatan antara atom karbon dan gugus lepas putus, menghasilkan karbokation, yang paling umum yaitu gugus lepas anion. Pada langkah kedua, karbokation bereaksi dengan nukleofil untuk membentuk produk substitusi.
Baiklah saya Rizki Haryati NIM A1C119004 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2.
BalasHapusMenurut saya, dua produk dalam reaksi ini sangat tidak mungkin mencerminkan kesan enansiomer. Karena nukleofilik menyerang pada segitiga planar karbokasi yang terjadi dari arah dengan frekuensi yang sama, sebuah campuran racemic sudah terbentuk.
Terimakasih