Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK SN1

Gambar
Halooo Sobat Mileniall!! Kita berjumpa lagi di blog Kimia Organik II ini yang akan membahas tentang “Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik S N 1”. Reaksi substitusi nukleofilik yang menggunakan mekanisme S N 1 terjadi dalam dua tahap. Pada langkah pertama, ikatan antara atom karbon dan gugus lepas putus, menghasilkan karbokation, yang paling umum yaitu gugus lepas anion. Pada langkah kedua, karbokation bereaksi dengan nukleofil untuk membentuk produk substitusi. Gambar 7.1. Pembentukan karbokation merupakan laju lambat atau faktor penentu kecepatan. Pada langkah selanjutnya, ikatan antara nukleofil dan karbokation terbentuk dengan sangat cepat. Karena pada tahap ini reaksi yang terjadi lambat dan hanya melibatkan substrat, reaksinya yaitu molekul tunggal (uni molekul). Karena hanya substrat yang berada dalam keadaan transisi, laju reaksi hanya bergantung pada konsentrasinya, bukan pada konsentrasi nukleofil. Gambar 7.2  menunjukkan diagram energi yang menguraikan laju reaksi ya

MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK SN2

Gambar
  Halooo Generasi Milenial!!!               Kita berjumpa lagi di blog KIMIA ORGANIK II ini dengan materi yang lebih panas, yang pastinya akan menambah wawasan teman-teman sekalian. Adapun materi yang akan kita bahas mengenai “MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK S N 2”. Adapun pengertian dari reaksi substitusi yaitu jenis reaksi kimia dimana atom atau kelompok fungsional suatu molekul digantikan oleh atom atau kelompok fungsional lain. Reaksi substitusi disebut juga reaksi perpindahan tunggal, reaksi penggantian tunggal, atau reaksi substitusi tinggal. Contoh: CH 3 Cl   yang direaksikan dengan ion hidroksi (OH - ) akan menghasilkan CH 3 OH dan klor. Reaksi substitusi ini menggantikan atom klor pada molekul aslinya dengan ion hidroksi.               Reaksi substitusi nukleofilik itu sendiri terjadi ketika spesies kaya elektron,  nukleofil  , bereaksi pada atom  C  jenuh elektrofilik yang terikat pada gugus elektronegatif (penting),  gugus lepas  , yang dapat dipindahkan. Dal

KAJIAN STEREOKIMIA SENYAWA KIRAL HASIL MODIFIKASI

Gambar
     Halooo Generasi Milenial!!!      Kita berjumpa lagi di blog KIMIA ORGANIK II ini dengan materi yang lebih panas, yang pastinya akan menambah wawasan teman-teman sekalian. Adapun materi yang akan kita bahas mengenai “KAJIAN STEREOKIMIA SENYAWA KHIRAL HASIL MODIFIKASI”. Di blog sebelumnya kita sudah mempelajari tentang “STEREOKIMIA” itu sendiri. Adapun jenis stereokimia yang berhubungan dengan kiralitas ialah stereoisomer. Stereoisomer adalah isomer yang berbeda dalam susunan spasial atom dengan urutan konektivitas atom. Salah satu jenis isomer yang paling menarik adalah stereoisomer bayangan cermin, sekumpulan dua molekul yang tidak dapat dilapiskan bayangan cermin satu sama lain. Keberadaan molekul-molekul ini ditentukan oleh konsep yang disebut kiralitas.      Kiralitas pada dasarnya berarti 'bayangan-cermin, molekul-molekul yang tidak dapat ditumpahkan, dan bayangan cerminnya (harus ada) akan tetapi tidak sama dengan bayangan cermin itu sendiri. Suatu molekul dapat dikatak

STEREOKIMIA

Gambar
  Kimia organik  adalah studi tentang karbon dan studi tentang  kimia  kehidupan. Karena tidak semua reaksi karbon bersifat organik, cara lain untuk melihat kimia organik adalah dengan mempelajari  molekul yang  mengandung ikatan karbon-hidrogen (CH) dan reaksinya. Molekul digambarkan dalam struktur 3D. Pada topik stereokimia melibatkan hubungan antara penataan atom-atom dalam ruang 3D dan beberapa sifat-sifat yang diakibatkannya. Ada tiga aspek kajian dalam pembahasan topik stereokimia, yaitu isomeri geometri, konformasi, dan kiralitas. Aspek-aspek tersebut dijadikan landasan agar dapat memahami struktur dan reaktivitas senyawa. Bahan kajian stereokimia menjadi menarik karena menggabungkan aspek geometri, topologi, dan struktur kimia dalam studi bentuk tiga dimensi molekul. Bahan kajian tersebut juga menjadi penting karena tubuh makhluk hidup dibentuk oleh unit-unit kiral, seperti asam amino, nukleotida, dan gula, yang secara alami ada dalam bentuk enantiomer murni. Kiralitas molekul

KLASIFIKASI REAKSI-REAKSI ORGANIK DASAR

Gambar
  Reaksi organik adalah reaksi kimia yang melibatkan senyawa organik. Jenis reaksi kimia organik dasar adalah reaksi substitusi, reaksi eliminasi, reaksi penambahan, reaksi radikal, reaksi penataan ulang, reaksi kondensasi, reaksi pericyclic dan reaksi polimerisasi. Dalam sintesis organik, reaksi organik digunakan dalam pembentukan molekul organik baru. 1. Reaksi Substitusi Dalam reaksi substitusi, umumnya, satu atom atau sekelompok atom menggantikan atom lain atau sekelompok atom yang mengarah pada pembentukan zat yang sama sekali baru. Kita dapat mengambil contoh ikatan C - Cl, di mana atom karbon biasanya memiliki muatan positif parsial karena adanya atom klor yang sangat  elektronegatif  .             Dalam  reaksi substitusi nukleofilik  , penting bahwa nukleofil harus memiliki sepasang elektron dan juga harus memiliki afinitas yang tinggi untuk spesi elektropositif dibandingkan dengan substituen yang semula ada dalam unsur. Agar reaksi substitusi terjadi, ada beberapa kondisi