Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

PEMBENTUKAN DAN SIFAT SIFAT ASAM KARBOSILAT

Gambar
PEMBENTUKAN ASAM KARBOSILAT     Sebelum kita ke tahap pembentukan asam karbosilat, sebelumnya kita harus mengetahui apa itu asam karbosilat, asam karbosilat adalah sebuah senyawa organik turunan dari alkana yang memiliki gugus fungsi :  -COOH dan rumus umum CnH2n02 Ada beberapa pembentukan asam karbosilat: a. Dengan mengoksidasi alkohol primer      Oksidasi alkohol akan melibatkan hilangnya satu atau lebih atom hidrogen (hidrogen-α) dari karbon yang mengikat gugus hidroksil. Produk yang dihasilkan bergantung dari adanya atom hidrogen- α, sehingga membentuk alkohol primer, sekunder, atau tersier. Contoh reaksi: b. Dengan mengoksidasi alkil benzena      Meskipun benzena dan alkana tidak reaktif terhadap oksidator seperti KMnO4 dan K2Cr2O7 , tetapi benzena memungkinkan substituen alkil menjadi mudah dioksidasi. Gugus alkil akan dioksidasi sehingga menghasilkan gugus –COOH yang berikatan langsung dengan inti benzena. c.  Dengan adisi karbon dioksidasi pada pereaksi grignard       Adisi ka

MEKANISME REAKSI REDUKSI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK

Gambar
  Mekanisme Reduksi Etanal Tahap pertama pada mekanisme reduksi etanal ini yaitu terjadi serangan nukleofilik oleh ion hidrida pada atom karbon yang sedikit positif. Kemudian pasangan elektron bebas pada ion hidrida membentuk ikatan dengan karbon, dan elektron pada salah satu ikatan karbon-oksigen ditolak seluruhnya ke oksigen, sehingga akan menghasilkan muatan negatif. Adapun penyelesaian raksi dari reduksi etanal ini tergantung pada penambahan asam atau penambahan airnya.  1.  Penambahan Asam Ketika asam ditambahkan, ion negatif yang terbentuk mengambil ion hidrogen untuk menghasilkan alkohol. 2. Penambahan Air Ketika air ditambahkan, ion negatif mengambil ion hidrogen dari molekul air. Mekanisme Reduksi Aldehid dan Keton Pada umumnya sumber dari Nukleofil hidrida adalah litium aluminium hidrida (LiAlH 4 ) dan natrium borohidrida (NaBH 4 ). Dimana anion hidrida tidak ada selama reaksi ini; sebaliknya, reagen ini berfungsi sebagai sumber hidrida dikarenakan adanya ikatan logam-hidr

MEKANISME REAKSI OKSIDASI PADA BEBERAPA SENYAWA ORGANIK

Gambar
1.   Mekanisme Oksidasi Alkohol menjadi Aldehida atau Keton Pada prinsipnya, dua kemungkinan harus dipertimbangkan untuk mekanisme Oksidasi Alkohol menjadi Aldehid  atau Keton  yaitu oksigenasi dan dehidrogenasi. Oksigenasi menyiratkan masuknya oksigen, yaitu semua atom H yang terikat pada atom C dari gugus OH (hidrogen-α) secara berturut-turut teroksigenasi menjadi gugus hidroksil. Menurut aturan Erlenmeyer , dua gugus OH yang terikat pada satu atom C (hidrat aldehida atau keton) tidak stabil dan kehilangan air. Sebaliknya, hidrat aldehida, yang berada dalam kesetimbangan dengan aldehida dan air, selanjutnya dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat. Oleh karena itu, reaksi harus dilakukan dalam media tidak berair jika oksidasi akan dihentikan pada tingkat aldehida. Selama dehidrogenasi, hidrogen dikeluarkan dari alkohol. Seringkali, alkohol primer dapat diubah menjadi aldehida oleh akseptor hidrogen ( misalnya paladium) tanpa adanya oksigen. Selama oksidasi yang umum digunakan

Mekanisme Reaksi-Reaksi Adisi pada Aldehid dan Keton

Gambar
Aldehida dan keton mengalami berbagai reaksi yang menghasilkan banyak produk berbeda. Reaksi utama gugus karbonil adalah adisi nukleofilik pada ikatan rangkap karbon-oksigen. Seperti yang ditunjukkan di bawah, penambahan ini terdiri dari penambahan nukleofil dan hidrogen melintasi ikatan rangkap karbon-oksigen. Karena perbedaan elektronegativitas, gugus karbonil terpolarisasi. Atom karbon memiliki muatan positif parsial, dan atom oksigen bermuatan sebagian negatif. Aldehida biasanya lebih reaktif terhadap substitusi nukleofilik daripada keton karena efek sterik dan elektronik. Dalam aldehida, atom hidrogen yang relatif kecil terikat pada satu sisi gugus karbonil, sedangkan gugus R yang lebih besar ditempelkan ke sisi lainnya. Namun, dalam keton, gugus R terikat pada kedua sisi gugus karbonil. Jadi, hambatan sterik lebih sedikit pada aldehida dibandingkan pada keton. Secara elektronik, aldehida hanya memiliki satu gugus R untuk mensuplai elektron menuju karbon karbonil positif seb

MEKANISME REAKSI BERSAING SN2 DAN E2

Gambar
  Reaksi SN2 dan E2 merupakan reaksi satu langkah. Ikatan kunci diputus dan dibentuk secara bersamaan, tanpa struktur perantara apa pun. Ini disebut sebagai reaksi bersama. Mekanisme SN2 dan E2 bersaing satu sama lain dalam mengonsumsi senyawa R-X. Pendekatan nukleofil / basa selalu dari belakang dalam reaksi SN2 dan terutama dari belakang dalam reaksi E2. Reaksi SN2 dan E2 memiliki banyak kesamaan. Keduanya membutuhkan gugus pergi yang baik. Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa reaksi SN2 membutuhkan nukleofil yang baik, sedangkan reaksi E2 membutuhkan basa yang baik. Terkadang nukleofil yang baik juga merupakan basa yang baik. Oleh karena itu mekanisme SN2 dan E2 sering bersaing dalam kondisi reaksi yang sama, sehingga disebut dengan mekanisme reaksi bersaing SN2 dan E2. Sehingga, untuk menentukan pemenang dari persaingan antara SN2 dan E2 dapat dilihat melalui derajat percabangan α dan β dan kekuatan nukleofil atau basa. Eliminasi E2 didukung oleh peningkatan percabangan α da